Pada awalnya SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA merupakan suatu Divisi Bioteknologi dengan maksud sebagai pengembangan program CSR. Namun melihat perkembangan dan kebutuhan yang ada Divisi Bioteknologi ini berkembang menjadi suatu usaha agar mempermudah bagi interaksi bisnis ke bisnis. Kebutuhan akan Teknologi dan Pengelolaan Hijau (Green Technology and Management) saat ini sudah menjadi kebutuhan. Banyak hal dimana teknologi yang tidak menyelesaikan masalah (solve the problem) secara tuntas namun hanya menimbun masalah (save the problem) yang pada saatnya akan meledak pada suatu waktu tertentu. SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA tergerak untuk berperan secara aktif dalam memberikan pelayanan dan jasa sebagai bagian dari solusi peningkatan kemampuan dan pelaksanaan solusi lingkungan dengan teknologi dan manajemen hijau.
Sebagai badan usaha yang berbasis pada
penelitian dan pengembangan maka SAMRO
TECHNOLOGY INDONESIA berusaha mengembangkan teknologi dan solusi yang
paling tepat bagi situasi dan kondisi dimana industri membutuhkan. Kondisi
Indonesia yang yang sangat kompleks tentunya juga membutuhkan penanganan secara
khusus dan mendalam agar di dapat hasil yang paling optimal dan sesuai dengan
kondisi setempat.
SAMRO
TECHNOLOGY INDONESIA juga mengembangkan teknologi pemantauan
aktifitas geologi dan cuaca secara real time. Untuk daerah-daerah yang
membutuhkan pantauan secara khusus maka dapat dikembangan teknologi telemetri
atau pemantauan jaraka jauh . Sensor-sensor getara, aliran sungai, tinggi muka
air serta indikator-indikator atau parameter-parameter lain dapat dipantau dari tempat yang jauh sehingga meningkatkan
nilai effektifitas atau keamanan.
Dokumen SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA
Kunjungan Tim dari sebuah perusahaan Australia untuk melihat pelaksanaan pemulihan Area yang terkontaminasi limbah di salah satu area yang dikelola oleh SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA
Dokumen SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA
Kunjungan Tim dari sebuah perusahaan Jepang untuk melihat pembibitan tanaman yang akan ditanam pada Area yang terkontaminasi limbah di salah satu area yang dikelola oleh SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA
SAMRO
TECHNOLOGY INDONESIA menggunakan
teknologi yang sudah diakui oleh
internasional untuk Konservasi Lingkungan dan Sumber Daya Air yaitu
Teknologi SABO. Teknologi SABO pada
awalnya merupakan teknologi untuk mengendalikan aliran lahar gunung berapi.
Namun dengan perluasan dan perkembangan teknologi maka teknologi berkembang
menjadi teknologi konservasi Lingkungan
dan Sumber Daya Air khususnya pada
daerah Catchment Area (Daerah Tangkapan Air) untuk mengurangi bahaya dan
bencana. Khususnya dalam pengelolaan material dan aliran sedimen termasuk dalam hal ini Tailing agar tidak menimbulkan nbahaya yang bersifat primer maupun sekunder. Teknologi ini memperhitungkan pola area tangkapan air maka dapat diketahui
potensi kebocoran dan penanganan limbah secara signifikan dan efektif.
Dokumen SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA
Pengelolaan Coal Ash dengan baik dapat memberikan nilai tambah disamping menghindari bahaya dan pencemaran lingkungan.
Pengelolaan Limbah dan permasalahannya
Sebagai contoh: pengelolaan limbah cair dapat dilakukan secara mekanis dan kimia, untuk jangka pendek sebagian permasalahan tampaknya terselesaikan namun sebenarnya zat-zat berbahaya tersebut hanya terkumpul atau terendapkan, pada suatu waktu tertentu terbjadi akumulasi dimana kadarnya akan melebihi puluhan kali hingga ratusan kali dari ambang batas normal. Hal ini menimbulkan masalah citra, keuangan, lingkungan dan sosial, dimaksud sebagai masalah citra, bila hal ini terekspose keluar maka menimbulkan masalah baik sebagai citra perusahaan maupun dampak hukum, walaupun sebenarnya telah dilakukan pengelolaan limbah, namun karena akumulasi sehingga apa yang dilakukan sebelumnya akan percuma. Masalah Keuangan yaitu saat limbah terakumulasi ini harus dilakukan pengelolaan kembali maka akibat nilainya sudah jauh di ambang batas normal yang diijinkan maka akan membuat biaya yang besar dan bahkan sangat beresiko sehingga membutuhkan biaya tambahan untuk pengeloaan dan penjagaan. Masalah Lingkungan, dimana dengan akumulasi jauh diambang batas maka limbah ini sangat rentan untuk masuk atau menyebar ke lingkungan baik melalui tanah, rembesan/bocoran, aliran air hujan, atau terbawa angin yang tentunya kan membawa konsukusensi yang sangat besar. Masalah Sosial, dimana akibat masuknya atau tersebarnya linbah terakumulasi ke lingkungan sekitar akan sangat merugikan masyarakat dan tentunya akan membawa resiko tuntutan dan konflik antara perusahaan dengan masyarakat.
Dokumen SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA
Waste Solid khususnya pada pemboran dengan SOBM (Synthetic Oil Based Mud) memiliki kandungan TPH dan TCLP yang harus dikelola secara baik agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat
Dokumen SAMRO TECHNOLOGY INDONESIA
Pengelolaan Waste Water hingga memenuhi kadar COD, TDS, TSS, dan TCLP yang sesuai dengan ambang batas yang diijinkan sangat penting demi menjaga keselamatan dan keamanan lingkungan. Walaupun tidak dipungkiri ada beberapa kejadian dimana water pond hanya ditinggalkan hingga kering, dimana sebenarnya racun yang ada tidak hilang namun meresap ke dalam tanah di lokasi tersebut dan ini sangat berbahaya untuk lingkungan sekitar.
Pengelolaan lingkungan industri merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar industri tetap berjalan dan berkelanjutan. Lingkungan sebagai salah satu pilar dari tiga pilar pembangunan berkelanjutan mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan industri. Pembangunan industri berkelanjutan mencakup tiga aspek yaitu lingkungan (Environment), ekonomi (Economy) dan sosial/ kesempatan yang sama bagi semua orang (Equity) dikenal sebagai 3E. Aspek lingkungan tidak berdiri sendiri namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. Dalam kegiatan internal industri peluang untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi sangat besar, tergantung bagaimana cara mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan. Faktor sosial yang sebagian besar menyangkut masyarakat sekitar atau di luar industri juga sangat terkait dengan pengelolaan lingkungan.
Kaitan lingkungan dengan ekonomi dan
sosial dalam suatu kegiatan industri mencakup beberapa hal, di antaranya adalah
biaya pengelolaan, bisnis, investasi, citra perusahaan, perdagangan, serta
kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar.